Kamis, 30 Mei 2013

PEDOMAN MANAJEMEN PERILAKU KEKERASAN



PEDOMAN MANAJEMEN PERILAKU KEKERASAN


1.      Tim Krisis Perilaku Kekerasan
Tim krisis perilaku kekerasan terdiri dari ketua tim yang berperan sebagai pemimpin (leader) dan anggota tim minimal dua orang. Aktiim krisis adalah sebagai berikut :
a.       Tunjuk ketua tim krisis
b.      Susun aggota tim krisis
c.       Beritahu petugas keamanan jika perlu
d.      Pindahkan klien lain dari area pengamanan
e.       Ambil alat pengikat (jika pengekangan akan dilakukan)
f.       Uraikan rencana penanganan pada tim
g.      Tunjuk anggota tim untuk mengamankan anggota gerak klien
h.      Jelaskan tindakan pada klien dan berusaha membuat klien kooperatif
i.        Ikat klien dengan petunjuk ketua tim
j.        Berikan obat sesuai program terapi dokter
k.      Pertahankan sikap yang tenang dan konsisten terhadap klien
l.        Evaluasi tindakan
2.      Pembatasan Gerak
Langkah – langkah pembatasan gerak adalah sebagai berikut :
a.       Tunjuk ketua tim krisis
b.      Jelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan pada klien dan staf lain
c.       Jelaskan pada klien dan staf lain tentang perilaku yang diperlukan untuk mengakhiri tindakan
d.      Buat perjanjian dengan klien untuk mempertahankan mengontrol perilakunya
e.       Bantu klien menggunakan metode control dirinya  yang diperlukan
f.       Bantu klien memenuhi kebutuhan nutrisi, eliminasi, hidrasi, kebutuhan diri dan kebersihan kamar
g.      Lakukan supervisi secara periodik untuk memantau dan memberikan tindakan keperawatan yang diperlukan
h.      Libatkan klien dalam memutuskan pemindahan klien secara bertahap
i.        Dokumentasikan alasan pembatasan gerak, tindakan yang dilakukan, respon klien dan alasan penghentian pembatasan gerak
3.      Pengekangan atau Pengikatan Fisik
Dilakukan disaat berbahaya baik pada diri sendiri atau orang lain atau strategi yang lainnya sudah tidak dapat dijalankan secara efektif.
Langkah – langkah pelaksanaan pengekangan :
a.       Beri suasana yang menghargai dengan supervisi yang adekuat, karena harga diri klien berkurang karena pengekangan.
b.      Siapkan jumlah staf yang cukup dengan alat pengekangan yang aman dan nyaman
c.       Tunjuk satu orang perawat sebagai ketua tim
d.      Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya pada klien dan staf agar dimengerti dan bukan hukuman
e.       Jelaskan perilaku yang mengindikasikan pelepasan pada klien dan staf
f.       Jangan mengikat pada pinggir tempat tidur. Ikat dengan posisi anatomis. Ikatan tidak terjangkau oleh klien
g.      Lakukan supervisi dengan tindakan terapeutik dan pemberian rasa nyaman
h.      Beri aktivitas seperti televisi, bacakan buku pada klien, untuk memfasilitasi kerjasama klien pada tindakan
i.        Perawatan pada daerah pengikatan
1)      Pantau kondisi kulit oyang diikat : warna, temperature, sensasi
2)      Lakukan latihan gerak pada tungkai yang diikat secara bergantian setiap 2 jam
3)      Lakukan perubahan posisi tidur dan periksa tanda-tanda vital setiap 2 jam
j.        Bantu pemenuhan kebutuhan nutrisi, eliminasi, hidrasi, dan kebersihan diri
k.      Libatkan dan latih klien untuk mengontrol perilaku sebelum ikatan dibuka secara bertahap
l.        Kurangi pengekangan secara bertahap, missal setelah ikatan dibuka satu persatu secara bertahap, kemudian dilanjutkan dengan pembatasan gerak kemudian kembali ke lingkungan semula
m.    Dokumentasikan seluruh tindakan beserta respon klien
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar